Selasa, 23 Februari 2016

Bintang.com, Jakarta Penyanyi muda, cantik dan berbakat Indonesia, Maudy Ayunda tidak hanya dikenal memiliki suara yang merdu namun, ia juga memiliki otak yang cerdas hingga dapat melanjutkan pendidikannya di universitas ternama dunia, Universitas Oxford, Inggris.
Maudy Ayunda bisa dikatakan sebagai musisi muda yang begitu menginspirasi generasi penerus bangsa. Pasalnya, ia dapat menyeimbangkan dunia pendidikan dan karier di dunia hiburan khususnya di bidang tarik suara.
Salah satu single terbarunya yang bertajuk Untuk Apa diambil dari album Moments yang dirilis pada April lalu. Lagu ini mengisahkan bagaimana menjaga keutuhan cinta dengan sebuah kejujuran dan apa arti sebuah status tanpa pembuktian. Berikut lirik lagu Untuk Apa dari Maudy Ayunda untuk lebih meresapi makna yang sebenarnya.

Kini ku tahu bila cinta tak bertumpu pada status
Semua orang tahu bila kita sepasang kekasih
Namun status tak menjamin cinta
 
Kini ku tahu bila cinta tak bertumpu pada lidah
Lidah bisa berkata namun hati tak sejalan
Kata-kata tak menjamin cinta
 
Untuk apa, untuk apa cinta tanpa kejujuran
Untuk apa cinta tanpa perbuatan
Tak ada artinya
 
Untuk apa, untuk apa cinta tanpa pembuktian
Untuk apa status kita pertahankan
Bila sudah tak lagi cinta
 
Kini ku tahu bila cinta tak bertumpu pada lidah
Lidah bisa berkata namun hati tak sejalan
Kata-kata tak menjamin cinta
 
Untuk apa, untuk apa cinta tanpa kejujuran
Untuk apa cinta tanpa perbuatan
Tak ada artinya
 
Untuk apa, untuk apa cinta tanpa pembuktian
Untuk apa status kita pertahankan
Bila sudah tak lagi cinta
 
Untuk apa, untuk apa cinta tanpa pembuktian
Untuk apa kita pertahankan
Bila sudah tak lagi cinta
Untuk Apa
Kesempurnaan Cinta - Rizky Febian
 
Kau dan Aku tercipta oleh waktu
Hanya untuk saling mencintai
Mungkin Kita ditakdirkan bersama
rajut kasih jalin cinta
 
Berada dipelukanmu
mengajarkanku apa artinya kenyamanan
Kesempurnaan cinta
 
Berdua bersamamu
mengajarkanku apa artinya kenyamanan
Kesempurnaan cinta
 
Kau dan Aku tercipta oleh waktu
Hanya untuk saling mencintai
Mungkin Kita ditakdirkan bersama
merajut kasih menjalin cinta
 
Berada dipelukanmu
mengajarkanku apa artinya kenyamanan
Kesempurnaan cinta
 
Berdua bersamamu
mengajarkanku apa artinya kenyamanan
Kesempurnaan cinta
 
Tak pernah terbayangkan olehku
Bila kau tinggalkan aku
Hancurlah hatiku musnah harapanku sayang
 
Berada dipelukanmu
mengajarkanku apa artinya kenyamanan
Kesempurnaan cinta
 
Berdua bersamamu
mengajarkanku apa artinya kenyamanan
Kesempurnaan cinta


 

Selasa, 16 Februari 2016


BIODATA NATASHA WILONA PEMARAN REVA DI SINETRON ANAK JALANAN
 

Berikut ini Biodata Singkat dari Selebriti Cantik Natasha Wilona beserta agama dan akun Sosmednya, silahkan simak:
Nama: Natasha Wilona Nama Panggilan: Natasha, Tasya, Wilo Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 15 Desember 1998 Agama: Kristen Pekerjaan : Aktris, Model Iklan
Tahun aktif : 2012 - sekarang
Akun Twitter: @5natashawilona
Akun Instagram : @natashawilonaa
Akun Facebook : @natasha.wilonaofficial
Tinggi badan: 166 cm Makanan favorit: Pizza Nama Fansnya: Wilikeit (Wilona Like It)
Minuman favoritnya: Starbucks
Hobi: Renang dan Dance Warna Kesukaan: Biru muda dan Pink
Sinetron : - Yang Masih di Bawah Umur
                - Tendangan Dari Langit The Series
                - Ayah, Mengapa Aku Berbeda? The Series
                - Catatan Hati Seorang Istri

                - Sakinah Bersamamu 
                - Anak Jalanan
Iklan: - Campina
         - Chocolatos
         - Richeese.
Kakak perempuan: claresta federica (twitter @f_claresta
Dan berikut ini adalah Koleksi Foto dari Model dan Bintang Sinetron Natasha Wilona:
Foto dan Biodata Lengkap Artis Cantik Natasha Wilona Pemeran Seila di Sakinah Bersamamu
Foto dan Biodata Lengkap Artis Cantik Natasha Wilona/ Foto: Kaskus

Foto dan Biodata Lengkap Artis Cantik Natasha Wilona Pemeran Seila di Sakinah Bersamamu
Foto dan Biodata Lengkap Artis Cantik Natasha Wilona/ Foto: Kaskus

Foto dan Biodata Lengkap Artis Cantik Natasha Wilona Pemeran Seila di Sakinah Bersamamu
Foto dan Biodata Lengkap Artis Cantik Natasha Wilona/ Foto: Kaskus

Rabu, 10 Februari 2016

cerpen

Kenangan Bersama Sahabat

"Kangen, itu yang kurasakan saat ini setelah hampir 4 tahun lamanya aku tidak pernah bertemu lagi dengan sahabat-sahabat istimewaku. Hendrik, Riko, Kemal, Indra, Ika, Lia, Dedi, Yugus, dan Zaenal adalah sahabat terbaikku sekaligus partner kerjaku dulu di Surabaya. Aku sendiri biasa dipanggil Herteg oleh teman-temanku. Banyak kenangan berharga yang kuperoleh selama 3 bulan bersama mereka. Diantaranya adalah ketika memasuki bulan puasa kami jadi semakin akrab dan kompak. Kami sering sahur dan buka puasa bersama ditempat kerjaan. Mbak Indra biasanya yang sering memasak nasi untuk kami, sementara kami hanya tinggal beli lauknya saja di warung terdekat. Riko dan Kemal biasanya yang paling rakus makan. Sampai-sampai yang masak pun tidak kebagian nasi. Zaenal juga sering tak kebagian jatah nasi. Ia mengalah untuk bikin mie instan saja. Menurutnya lebih praktis dan irit tentunya. Yang memprihatinkan ialah kalau sedang mendekati tanggal tua. Semua teman-teman pada ngirit, sampai makan pun seadanya. Pernah kami semua cuma makan pakai kerupuk dan kecap manis. Mbak Indra yang merasa kasihan menyuruh Lia untuk membeli gorengan di warung seadanya. Tak tahunya yang dibelinya justru molen dan pisang goreng. Aku dan teman-teman yang lain sampai ketawa gara-gara Lia salah beli gorengan. Karena sudah terlanjur dibeli, terpaksa kami makan bersama nasi. Yang penting kami kenyang walaupun rasanya sungguh tak dapat kami bayangkan.

Kami juga sering bercanda kalau lagi kumpul bersama. Hendrik dan Kemal malah sering usil kalau lihat karyawan cewek yang lagi sendirian. Mbak Indra, Ika, dan Lia pernah hampir nangis gara-gara ulah mereka berdua. Aku sendiri juga pernah dikerjain mereka. Waktu itu aku lagi sibuk bersih-bersih. Tiba-tiba Hendrik memanggilku dan menyuruhku berbalik ke belakang. Katanya sih bajuku belakangnya kotor. Eh gak tahunya dia malah memasukkan pecahan es batu kedalam bajuku. Sontak aku kaget dan kedinginan. Justru teman-teman yang melihatku malah tertawa.

Kejadian seru lain yaitu ketika Aku, Kemal, Dedi, Yugus, Lia, dan Ika sedang main kartu remi. Aturan mainnya yang kalah mukanya harus dicoretin pakai spidol. Kemal dan Lia bergantian kalah terus sehingga muka mereka kelihatan seperti badut dipinggir jalan, penuh dengan coretan. Aku dan yang lain jadi tertawa lepas melihat mereka. Beruntung aku hanya sekali kalah saat itu.

Dan kenangan yang satu ini yang pasti selalu ku ingat hingga sekarang. Yaitu tradisi bagi anak baru harus mentraktir seniornya kalau sudah gajian nanti. Waktu itu aku dan Yugus bergantian mentraktir teman-teman. Riko, Kemal, dan Dedi mengajakku makan nasi lauk ayam panggang. Sementara Mbak Indra, Ika, dan Lia minta dibelikan es krim. Ya akhirnya ku turuti semua permintaan teman-teman. Aku justru merasa senang dan bangga bisa mentraktir mereka.

Puncak kebersamaan kami adalah ketika tiap sebulan sekali kami mengikuti Opname besar-besaran atau biasa dikenal dengan SO GRAND. Mulai dari tutup toko jam 9 malam hingga pagi datang menyapa, kami semua berjibaku mencari dan menghitung barang-barang yang ada. Semalaman kami tak tidur karena demi pekerjaan kami. Kalau lelah dan mengantuk, kadang kami istirahat sebentar dan bikin kopi ataupun susu hangat. Bahkan teman kami Lia dan Mbak Indra pernah sampai pingsan gara-gara kelelahan. Aku jadi kasihan dan terharu menyaksikan teman-teman yang selalu bersemangat tiap ikut SO GRAND. Tapi dari situlah aku menyadari ternyata untuk meraih suatu keberhasilan itu tak mudah. Butuh kerja keras, semangat yang berlipat ganda, bahkan cucuran keringat dan tetesan air mata.
Semoga lebaran tahun depan kita bisa berkumpul bersama setidaknya untuk reuni kecil setelah kita saling terpisah karena ada rejeki yang lebih baik ditempat lain.
Terimakasih para sahabat istimewaku." 

 Pengirim : Heri Teguh Arifianto
Email : aheriteguh@yahoo.com